Minggu, 06 November 2011

4 Azas Kepemimpinan Menuju Pemimpin Yang Lebih Baik

Setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungan jawab atas apa yang dipimpinnya. Benarkah setiap kita adalah pemimpin?, Betul sekali, setiap kita adalah pemimpin, minimal pemimpin bagi diri kita sendiri. Lalu bagaimana supaya kita bisa menjadi pemimpin yang baik?, ada banyak faktor yang mempengaruhi untuk menjadi pemimpin yang baik, tetapi setidaknya disini kita akan membahas 4 Azas Kepemimpinan Menuju Pemimpin yang Lebih Baik. Apa saja azas2 tersebut? Berikut point2-nya:

Bertukar pikiran dan pendapat dengan orang yang ingin anda pengaruhi. Tak begitu susah membuat orang melakukan apa yang anda inginkan kalau anda melihat sesuatu hal itu dari kacamatanya. Bertanyalah pada diri sendiri sebelum bertindak : “ Apa yang akan saya lakukan kalau saya jadi dia ? “.

Terapkan dalil prikemanusian dalam berurusan dengan orang lain,. Bertanyalah pada diri sendiri :” Bagaimana caranya untuk melaksanakan ini dengan berperikemanusian?” dalam segala sesuatu yang anda kerjakan, ingatlah bahwa kita harus mendahulukan orang lain. Perlakukanlah orang lain seperti halnya anda ingin diperlakukan orang lain, maka anda akan mendapatkan imbalannya.

Berfikirlah dan hayati kemajuan, yakinlah akan kemajuan, dan doronglah diri anda kearah kemajuan. Berfikirlah mengenai perbaikan dalam segala sesuatu yang anda lakukan. Tetapkan ukuran-ukuran yang paling tinggi dalam segala hal anda lakukan, tidak lama kemudian maka bawahan-bawahan anda akan cenderung meng-copy tindakan atasannya. Tapi usahakanlah untuk tetap menjadi diri sendiri, dan cobalah ini menjadi semboyan anda “ Dirumah, dikantor, dan lingkungan sekitar yang akan selalu saya usahakan adalah kemajuan”.

Luangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan diri sendiri, dan gunakanlah daya pikir anda yang unggul. luangkanlah suasana senggang yang sunyi, gunakanlah saat-saat sunyi ini untuk membebaskan tenaga kreatif anda dalam memecahkan masalah-malasah pribadi dan masalah-masalah bisnis. Karena itu sempatkanlah sekurang-kurangnya 30menit untuk berfikir, gunakan teknik berfikir yang dipakai oleh para pemimpin-pemimpin besar. Berbincanglah dengan diri sendiri.

9 Prinsip Membangun Kesuksesan Hidup

Setelah kita mempelajari 10 Rumus Menuju Sukses, selanjutnya kita akan mempelajari Peta Hidup untuk meraih kesuksesan yang menjadi impian kita. Peta Hidup ini dituangkan dalam 9 Prinsip Membangun Kesuksesan Hidup, berikut point-point-nya:

Tetapkan tujuan yang ingin anda capai, ciptakan suatu citra (image) tentang diri anda 10 tahun yang akan datang.

Susunlah rencana untuk 10 tahun kehidupan anda ke depan. Kehidupan anda terlalu berharga untuk dibiarkan meluncur sendiri tanpa rencana, tuliskanlah diatas kertas apa yang anda ingin capai lalu wujudkan dalam kerjaan anda, keluarga anda, dan kehidupan sosial anda.
Serahkan diri kepada keinginan-keinginan anda. Tetapkan tujuan-tujuan supaya energi anda lebih banyak dan terfokuskan, yaitu tujuan-tujuan untuk bisa berprestasi lebih banyak sehingga temukanlah kenikmatan hidup yang sebenarnya.
Jadikanlah tujuan-tujuan anda itu sebagai “Pilot Otomatis” anda, jika tujuan-tujuan ini terserap dalam diri anda maka anda akan termudahkan dalam mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam mencapai tujuan yang anda ingnkan.
Capailah tujuan-tujuan anda dengan maju selangkah demi selangkah, Anggaplah pekerjaan apapun yang anda laksanakan betapapun remehnya jadikan itu sebagai batu loncatan untuk maju.
Usahakanlah setiap harinya anda mendapatkan manfaat dari apa yang anda kerjakan hari itu. Setiap detik setiap hembusan nafas anda adalah penentu dari hasil akhir tujuan-tujuan anda.
Ambillah jalan lain kalau jalan yang nada tempuh buntu. Tapi jangan tinggalkan tujuan utama anda.
Investasikan diri anda, belilah hal-hal yang dapat meningkatkan mental dan efisiensi anda. Tanamkan jiwa yang penuh dengan gagasan-gagasan yang luar biasa super disetiap gerak anda.
Selalulah ingat dan percaya kepada Tuhan, serahkan tujuan dan harapan anda kepadaNya. Karena bisa jadi apa yang anda anggap baik belum tentu hal itu sepenuhnya baik untuk anda. Berdo’a dan berusaha dengan baik dalam menjalaninya adalah jalan terbaik untuk menemukan tujuan akhir yang bahagia dalam hidup anda.

Tips Menjadi Pribadi Siap Kerja

Mengawali sebuah karir pada suatu perusahaan atau instansi pemerintahan adalah masih menjadi idaman, bagi sebagian besar calon tenaga kerja baru. Keahlian dan pengetahuan dasar sesuai bidang ilmunya tentu sudah dikuasai. Tetapi perlu diketahui, untuk menjadi pribadi siap kerja, tidak hanya masalah itu saja yang harus diperhatikan. Kita ini mahluk sosial, harus pula memperhatikan lingkungan sekitar, guna mendukung karir yang kita impikan. Ada Tips menarik untuk Menjadi Pribadi Siap Kerja

berikut point-point-nya:

Jadilah Pribadi yang Diterima, yaitu pribadi yang aman dan tidak berbahaya bagi senior anda, bersikap sewajarnya dan natural serta jangan mengurangi kebaikan Anda.
Jadilah Pribadi yang Disukai, yaitu pribadi yang sudah mulai diajak makan siang bersama, bersenda gurau atau bahkan mendapat hadiah dari senior Anda. Nasihatnya, jangan mudah tersinggung, mudahlah membantu, ikhlas memuji, tulus meminta maaf dan sportif.
Jadilah Pribadi yang Dipercaya, yaitu pribadi yang dianggap penting, sering dimintai saran, usulan bahkan nasihat oleh atasan. Nasihatnya, jadilah orang yang dipercaya orang besar, jujur dalam memberikan pendapat dan dalam melakukan segala hal, dukung atasan dengan cara yang sesuai norma dan buatlah ia terkesan pada Anda.
Jadilah Orang yang Dihormati, yaitu orang yang terus berlaku jujur, karenanya karyawan yang dihormati akan banyak hal yang didapat seperti gaji bagus, fasilitas jempolan dan peluang sukses yang cemerlang di depan Anda.

Saya pikir ke-empat Tips diatas, tidak hanya berlaku bagi orang yang pertama kali masuk dunia kerja saja, tapi berlaku bagi setiap kita apapun profesi-nya. Pribadi yang bisa diterima, Pribadi yang disukai, Pribadi yang dipercaya dan menjadi orang yang dihormati. Sudahkah kita berusaha menjadi pribadi seperti ini?

Tips Menghilangkan Stressss……

Apabila ada orang lain selalu memaksakan kehendaknya pada anda dan membebani anda dengan kesulitannya, belajarlah untuk mengatakan TIDAK!.. karena ini akan lebih baik daripada anda menderita dalam hati. Begitupun jika kita mengalami situasi yang membuat diri kita stress ada baiknya anda perhatikan tips berikut ini :

Jangan selalu tergantung pada orang lain, berusahalah untuk selalu mandiri. Jangan berburuk sangka bahwa orang lain akan menghina atau membicarakan anda, karena belum tentu orang itu sesuai dengan sangkaan anda.
Jangan selalu mengingat kesalahan dimasa lalu, karena rasa bersalah dan menyesal akan mempersulit dan menguras segenap pikiran dan tenaga anda.
Jangan menyimpan kemarahan dan frustasi. Utarakan dan bicarakan dengan orang yang bertanggung jawab atas terjadinya hal tersebut.
Luangkan waktu setiap hari untuk mulailah kegiatan baru.
Jika anda sedang berkendaraan janganlah menjadi pengendara yang agresif, mengalahlah pada Setan Jalanan. Jalankan kendaraan dengan sikap mengalah.
Janganlah menyimpan rasa dengki dan cemburu, karena rasa itu memakan banyak energi pada tubuh.
Jangan membiasakan bersikap terburu-buru, karena tindakan terburu-buru akan menjurus pada kesalahan, penyesalan, dan stres..
Yakinkan pada diri anda bahwa sebesar apapun cobaan2 yang Tuhan timpakan diri anda, pasti sudah sesuai dengan kadar kemampuan kita untuk menghadapinya.

So.. kenapa kita harus stress jika kita punya keluasan hati tuk menerima semua hal dan bisa menyikapinya dengan baik, tenang, sabar, dan benar, tentunya tidak akan pernah ada kata stress di dunia ini :-D. Ada pepatah mengatakan “makin sering orang stress makin besar orang itu berpeluang memperpendek umur.”

tugas bahasa indonesia 1

mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa indonesia

Bahasa Melayu termasuk dalam bahasa-bahasa Melayu Polinesia di bawah rumpun bahasa Austronesia. Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia, penutur bahasa Melayu diperkirakan mencapai lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa keempat dalam urutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa-bahasa di duniaCatatan tertulis pertama dalam bahasa Melayu Kuna berasal dari abad ke-7 Masehi, dan tercantum pada beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya di bagian selatan Sumatera dan wangsa Syailendra di beberapa tempat di Jawa Tengah. Tulisan ini menggunakan aksara PallawaSelanjutnya, bukti-bukti tertulis bermunculan di berbagai tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.
Sejarah penggunaan yang panjang ini tentu saja mengakibatkan perbedaan versi bahasa yang digunakan. Ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu ke dalam tiga tahap utama, yaitu
• Bahasa Melayu Kuna (abad ke-7 hingga abad ke-13)
• Bahasa Melayu Klasik, mulai ditulis dengan huruf Jawi (sejak abad ke-15)
• Bahasa Melayu Modern (sejak abad ke-20)
Walaupun demikian, tidak ada bukti bahwa ketiga bentuk bahasa Melayu tersebut saling bersinambung. Selain itu, penggunaan yang meluas di berbagai tempat memunculkan berbagai dialek bahasa Melayu, baik karena penyebaran penduduk dan isolasi, maupun melalui kreolisasi.Selepas masa Sriwijaya, catatan tertulis tentang dan dalam bahasa Melayu baru muncul semenjak masa Kesultanan Malaka (abad ke-15). Laporan Portugis dari abad ke-16 menyebut-nyebut mengenai perlunya penguasaan bahasa Melayu untuk bertransaksi perdagangan. Seiring dengan runtuhnya kekuasaan Portugis di Malaka, dan bermunculannya berbagai kesultanan di pesisir Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, serta selatan Filipina, dokumen-dokumen tertulis di kertas dalam bahasa Melayu mulai ditemukan. Surat-menyurat antarpemimpin kerajaan pada abad ke-16 juga diketahui telah menggunakan bahasa Melayu. Karena bukan penutur asli bahasa Melayu, mereka menggunakan bahasa Melayu yang "disederhanakan" dan mengalami percampuran dengan bahasa setempat, yang lebih populer sebagai bahasa Melayu Pasar (Bazaar Malay). Tulisan pada masa ini telah menggunakan huruf Arab (kelak dikenal sebagai huruf Jawi) atau juga menggunakan huruf setempat, seperti hanacaraka
Rintisan ke arah bahasa Melayu Modern dimulai ketika Raja Ali Haji, sastrawan istana dari Kesultanan Riau Lingga, secara sistematis menyusun kamus ekabahasa bahasa Melayu (Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama) pada pertengahan abad ke-19. Perkembangan berikutnya terjadi ketika sarjana-sarjana Eropa (khususnya Belanda dan Inggris) mulai mempelajari bahasa ini secara sistematis karena menganggap penting menggunakannya dalam urusan administrasi. Hal ini terjadi pada paruh kedua abad ke-19. Bahasa Melayu Modern dicirikan dengan penggunaan alfabet Latin dan masuknya banyak kata-kata Eropa. Pengajaran bahasa Melayu di sekolah-sekolah sejak awal abad ke-20 semakin membuat populer bahasa ini.
Di Indonesia, pendirian Balai Poestaka (1901) sebagai percetakan buku-buku pelajaran dan sastra mengantarkan kepopuleran bahasa Melayu dan bahkan membentuk suatu varian bahasa tersendiri yang mulai berbeda dari induknya, bahasa Melayu Riau. Kalangan peneliti sejarah bahasa Indonesia masa kini menjulukinya "bahasa Melayu Balai Pustaka"
atau "bahasa Melayu van Ophuijsen". Van Ophuijsen adalah orang yang pada tahun 1901 menyusun ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin untuk penggunaan di Hindia-Belanda. Ia juga menjadi penyunting berbagai buku sastra terbitan Balai Pustaka. Dalam masa 20 tahun berikutnya, "bahasa Melayu van Ophuijsen" ini kemudian dikenal luas di kalangan orang-orang pribumi dan mulai dianggap menjadi identitas kebangsaan Indonesia. Puncaknya adalah ketika dalam Kongres Pemuda II (28 Oktober 1928) dengan jelas dinyatakan, "menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Sejak saat itulah bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa kebangsaan.
Introduksi varian kebangsaan ini mendesak bentuk-bentuk bahasa Melayu lain, termasuk bahasa Melayu Tionghoa, sebagai bentuk cabang dari bahasa Melayu Pasar, yang telah populer dipakai sebagai bahasa surat kabar dan berbagai karya fiksi di dekade-dekade akhir abad ke-19. Bentuk-bentuk bahasa Melayu selain varian kebangsaan dianggap bentuk yang "kurang mulia" dan penggunaannya berangsur-angsur melemah.
Pemeliharaan bahasa Melayu baku (bahasa Melayu Riau) terjaga akibat meluasnya penggunaan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari. Sikap orang Belanda yang pada waktu itu tidak suka apabila orang pribumi menggunakan bahasa Belanda juga menyebabkan bahasa Melayu menjadi semakin populer.
Pada awal tahun 2004, Dewan Bahasa dan Pustaka (Malaysia) dan Majelis Bahasa Brunei Darussalam - Indonesia - Malaysia (MABBIM) berencana menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi dalam organisasi ASEAN, dengan memandang lebih separuh jumlah penduduk ASEAN mampu bertutur dalam bahasa Melayu. Rencana ini belum pernah terealisasikan, tetapi ASEAN sekarang selalu membuat dokumen asli dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa resmi masing-masing negara anggotanya.


Perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.

• ragam lisan, terdiri dari:
1. ragam percakapan
2. ragam pidato
3. ragam kuliah
4. ragam panggung


Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang dipergunakan melalui media tulis, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai kepada sasaran secara visual.

• ragam tulis, terdiri dari:
1. ragam teknis
2. ragam undang-undang
3. ragam catatan
4. ragam surat-menyurat